Padang Kuning Jadi Kerajaan Emas Ilegal : Excavator Merajalela, Pemerintah diduga Jadi Penonton Berbayar

oleh -838 Dilihat
oleh

MBN || KETAPANG — Padang Kuning kini resmi menjadi “ kerajaan emas ilegal” Puluhan excavator dan mesin Dongfeng 24 PK bekerja siang-malam tanpa henti, mengeruk isi perut bumi Kayong demi tambang emas tak berijin. Aktivitas ini sudah bukan menjadi rahasia umum lagi semua orang tahu, dari rakyat kecil sampai para pejabat di kursi empuk. Ironisnya, yang punya kuasa justru memilih diam, seolah menonton pertunjukan berbayar.

Sumber lapangan menyebut para bos besar di balik operasi ini punya modal, jaringan, dan “tameng” kuat dari oknum-oknum berpengaruh. Excavator mereka bekerja manis, tak tersentuh, bahkan saat kerusakan lingkungan di sekitarnya semakin menganga: hutan gundul, sungai hitam tercemar merkuri, tanah longsor siap melahap desa.

Desas-desus kian panas: ada aliran uang miliaran rupiah mengalir dari Padang Kuning ke kantong-kantong tertentu, demi menjaga bisnis haram ini tetap berjalan. Tanpa keberanian aparat dan forkopimda untuk memutus mata rantai uang dan kekuasaan ini, Padang Kuning Pengusaha emas di Ketapang merujuk pada individu atau kelompok yang terlibat dalam kegiatan penambangan, pengolahan, dan perdagangan emas di daerah Ketapang, Kalimantan Barat. Kegiatan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari penambangan ilegal hingga perdagangan emas yang legal.

 

Desakan Asosiasi Wartawan Ketapang kini dilontarkan ke publik. Kejaksaan Agung, Mabes Polri, Mabes TNI, dan Kementerian ESDM diminta turun langsung, menangkap para dalang, membongkar jaringan bisnisnya, dan menyeret semua pihak yang terlibat tanpa pandang bulu.

“Negara tidak boleh kalah dengan pengusaha nakal” menegaskan bahwa pemerintah harus mampu menegakkan hukum dan melindungi kepentingan masyarakat dari praktik-praktik bisnis yang merugikan. Hal ini berarti negara harus memiliki kekuatan dan kemauan untuk menindak tegas pengusaha yang melanggar aturan, melakukan kecurangan, atau merugikan hak-hak masyarakat.@Iswara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.